Rabu, 09 November 2011

Cerita seks waktu masih kecil anak SD

anak ini terjadi waktu aku masih kecil. Masih duduk dikelas SD, dengan tetanggaku yang juga masih SD pula. Kisah ini masih aku ingat selamanya karena pengalaman pertama memang tak terlupakan. Saat itu usiaku masih 10 tahun pada waktu itu aku masih kelas 4 SD. Kisah ini benar benar aku alami tanpa aku rubah sedikit pun.
Aku punya teman sebayaku namanya Putri, dia juga duduk di bangku SD. Aku dan dia sering main bersama. Dia anak yang sangat manis dan manja. Dia mempunyai dua kakak. Kakak pertama namanya Rio di sudah bekerja di Jakarta. Dan kakaknya yang satu lagi namanya Linda. Saat itu dia kuliah semester 4 jurusan akuntansi salah satu perguruan tinggi di kota kelahiranku. Dia lebih cantik dari pada adiknya Putri. Tingginya kira kira 160 cm dan ukuran payudaranya cukup seusianya tidak besar banget tapi kenceng.
Waktu itu hari sangat panas, aku dan Putri sedang main dirumahnya. Maklum rumahku dan rumahnya bersebelahan. Saat itu ortu dari Putri sedang pergi ke Bandung untuk beli kain. Putri ditinggal bersama kakaknya Linda.
“Main dokter dokter yuk, aku bosen nich mainan ini terus”ajak Putri
Segera aku siapkan mainannya. Aku jadi dokter dan dia jadi pasiennya. Waktu aku periksa dia buka baju. Kami pun melakukan seperti itu biasa karena belum ada naluri seperti orang dewasa, kami menganggap itu mainan dan hal itu biasa karena masih kecil. Waktu aku pegang stetoskop dan menyentuhkannya didadanya. Aku tidak tahu perasaanya. Tapi aku menganggapnya mainan. Waktu itu pintu tiba tiba terbuka. Linda pulang dari kampusnya. Dengan masih telanjang dada Putri menghampiri kakaknya di depan pintu masuk.
“Hai Kak baru pulang dari kampus”
“Ngapain kamu buka baju segala” Kak Linda memandangi adiknya.
“Kita lagi main dokter dokteran, aku pasiennya sedangkan Rendi jadi dokternya, tapi sepi Kak masa pasiennya cuma satu. Kakak lelah nggak. Ikutan main ya kak?”
“Oh mainan toh.. Ya sudah aku nyusul, aku mau ganti pakaian dulu gerah banget nih”
Kami bertiga pun segera masuk ke kamar lagi, aku dan Putri asyik main dan Kak Linda merebahkan tubuhnya ditempat tidur disamping kami. Aku melihat Kak Linda sangat cantik ketika berbaring. Setelah beberapa menit kemudian dia memperhatikan kami bermain dan dia terbengong memikirkan sesuatu.
“Ayo Kak cepetan, malah bengong” ajak Putri pada kakaknya.
Lalu dia berdiri membuka lemari. Dia kepanasan karena udaranya. Biasanya dia menyuruh kami tunggu di luar ketika dia ganti baju
“Ayo tutup mata kalian, aku mau ganti nih soalnya panas banget” Kak Linda menyuruh kami.
Dia melepaskan pakaian satu persatu dari mulai celana panjangnya, dia memakai CD warna putih berenda dengan model g-string. Saat itu dia masih dihadapan kami. Tertampang paha putih bersih tanpa cacat. Setelah itu dia melepas kemejanya dicopotnya kancing stu perstu. Setelah terbuka seluruh kancingnya, aku dapat melihat bra yang dipakainya. Lalu dia membelakangi kami, dia juga melepas branya setelah kemejanya ditanggalkan. Aku pun terbengong melihatnya karena belum pernah aku melihat wanita dewasa telanjang apa lagi ketika aku melihat pantatnya yang uuhh. Dia memilih baju agak lama, otomatis aku melihat punggungnya yang mulus dan akhirnya dia memakai baby doll dengan potongan leher rendah sekali tanpa bra dan bahannya super tipis kelihatan putingnya yang berwarna coklat muda. Kulitnya sangat putih dan mulus lebih putih dari Putri. Putri melihatku.
“Rendi koq bengong belum lihat kakakku buka baju ya? Lagian kakak buka baju nggak nyuruh kita pergi.”
Kak Linda ngomel,”Idih kalian masih kecil belum tahu apa apa lagian juga aku nggak ngelihatin kalian langsung. Mau lihat ya Ren?”dia bercanda.
Akupun menundukan mukaku karena malu.”Tapikan kak, susunya kakak sudah gede segitu apa nggak malu ama Rendi.”
Putri menjawab ketus.”Kamu aja telanjang kayak itu apa kamu juga nggak malu sudah ayo main lagi.” Linda menjawab adiknya. Kami pun bermain kembali.
Giliran Kak Linda aku periksa. Dia menyuruh aku memeriksanya, dia agak melongarkan bajunya. Ketika stetoskop aku masukkan di dalam bajunya lewat lubang lehernya, tepat kena putingnya. Dia memekik. Aku pun kaget tapi aku pun tidak melihatnya karena malu. Dia menyuruhku untuk untuk lama lama didaerah itu. Dia merem melek kayak nahan sesuatu, dipegangnya tanganku lalu ditekan tekan daerah putingnya. Aku merasa sesuatu mengeras.
“Kak ngapain.. Emang enak banget diperiksa.. Kayak orang sakit beneran banget.” Putri Tanya ama kakaknya.
Kak Linda pun berhenti.”Yuk kita mandi soalnya sudah sore lagikan kamu Putri ada les lho nanti kamu ketinggalan.” Ajak Kak Linda pada kami berdua. Dia menyuruh bawa handuk ama baju ganti.
Setelah mengisi air, aku pun membuka bajuku tanpa ada beban yang ada dan telanjang bulat begitu juga ama Putri. Kamipun bermain air di bathup. Kamar mandi disini amat mewah ada shower bathup dan lain lain lah, maklum dia anak terkaya dikampungku. Setelah itu pintu digedor ama kakaknya dia suruh buka pintu kamar mandinya. Aku pun membukanya. Kak Linda melihatku penuh kagum sambil menatap bagian bawahku yang sudah tanpa pelindung sedikitpun, aku baru tahu itu namanya lagi horny. Lalu dia masuk segera di membuka piyama mandinya. Jreng.. Hatiku langsung berdetak kencang, dia menggunakan bra tranparan ama CD yang tadi dia pake dihadapan kami.
“Bolehkan mandi bersama kalian lagian kalian kan masih anak kecil.”
“Ihh.. Kakak.. Punya kakak itu menonjol” ledek adiknya.
Dia hanya tersenyum menggoda kami terutama aku.”biarin”sambil dia pegang sendiri puting dia menjawab lalu dia membasahi badannya ama air di shower. Makin jelas apa yang nama payudara cewek lagi berkembang. Beitu kena air dari shower bra Kak Linda agak merosot kebawah. Lucu banget bentuknya pikirku. Payudaranya hendak seakan melompat keluar.
“Ayo cepat turun dulu, aku kasih busa di bathupnya..”.
Putri bergegas keluar tapi aku tidak, aku takut kalau ketahuan anuku mengeras, aku malu banget. Baru kali ini aku mengeras gede banget. Lalu Kak Linda mendekat dan melihatku serta menyuruhku untuk turun. Aku turun dengan tertunduk muka Kak Linda melihat bagian bawahku yang sudah mengeras sama pada waktu aku bermain tapi bedanya sekarang langsung dihadapan mata. Dia hanya tersenyum padaku. Aku kira dia marah. Dia kayak sengaja menyenggol senjataku dengan paha mulusnya.
“Ooohh.. Apa itu..” (pura pura dia tidak tahu) Putripun tertawa melihatnya.
“Itu yang dinamakan senjatanya laki laki yang lagi mengeras tapi culun ya kalau belum disunat” Kak Linda memberitahukan pada adiknya.
Setelah busanya melimpah di air kami pun nyebur bareng.
“Adik adik, Kakak boleh nggak membuka bra kakak” pinta Kak Linda pada kami.
“Buka aja to Kak lagian kalau mandi pakai pakaian kayak orang desa.” adiknya menjawab.
Tapi aku nggak bisa jawab. Dengan pelan pelan kancing dibelakang punggung dibukanya lalu lepas sudah pengaman dan pelindung susunya. Dengan telapak tangannya dia menutupi payudaranya.
“Sudah buka aja sekalian CD nya nanti kotor kena bau CD kakak,” ujar Putri kepada kakaknya.
Segera dia berdiri diatas bathup melorotkan CDnya dengan hati hati(kayaknya dia sangat menunggu ekspresiku ketika melihat wanita telanjang bulat dihadapannya). Ketika dia berdiri membetulkan shower diatas kami, aku melihat seluruh tubuhnya yang sudah telanjang bulat.
“Kak anu.. anu.. Susu kakak besarnya, ama bawahan kakak ada rambutnya dikit,” aku memujinya.
dia hanya tersenyum dan memberitahu kalau aslinya bawahan nya lebat hanya saja rajin dicukur. Dia agak berlama lama berdiri kayaknya makin deket aja bagian sensitivenya dengan wajahku, ada sesuatu harum yang berbeda dari daerah sekitar itu. Kak Linda terus berdiri sambil melirikku.
Sambil membilasi payudaranya dengan air hangat serta digoyang dikit dikit bokong bahenolnya. Dia menghadap kami sambil mnyiram bagian sensitifnya. Aku pun tak berani langsung menatapnya. Sambil memainkan payudaranya sendiri dia punya saran plus ide gila.
“Mainan yuk. Aku jadi ibunya, kamu jadi anaknya.”
Lalu Kak Linda menyuruh mainan ibu ibuan, dia menyuruh kami jadi bayi. Lalu dia menyodorkan susunya pada kami.
“Anakku kasihan, sini ibu beri kamu minum” dia berkata pada kami.
Putri pun langsung mengenyot puting susu kakaknya, tapi aku pun tak bergerak sama sekali, lalu dia langsung menyambar kepalaku ditarik ke arah payudaranya.
“Ayo sedot yang kuat.. Ahh.. Cepet.. Gigit pelan pelan.. Acchh,” kata itu keluar.
Tapi koq nggak keluar airnya. Punya Mama keluar air susunya. Tiba tiba Putri berhenti.
“Uhh.. Ini kan namanya mainan jadi nggak beneran. Kamu udahan aja sudah jamnya kamu les” Putri pun bergegas turun dan berganti pakaian sejak saat itu aku tak memdengar langkah dia lagi.
Aku pun masih disuruh mainan dengan putingnya tangan kiriku dikomando supaya meremas susu kirinya. Tiba tiba ada sesuatu yang bikin aku bergetar, ada sesuatu yang berambat dan memegangi anuku. Dengan kanan kanan memegangi tangan kiriku untuk meremas payudaranya ternyata tangan kanannya memainkan penisku.
Segera dia memerintahkan untuk turun dari situ. Kami pun turun dari situ. Lalu. Dia duduk di pingiran sambil membuka selakangannya. Aku baru melihat rahasia cewe.
“Rendi ini yang dinamakan vagina, punya cewek. Tadi waktu kakak berdiri aku tahu kalau kamu memperhatikan bagian kakak yang ini. Ayo aku ajarin gimana mainan ama vagina” akupun hanya mengangguk.
Dia menyuruh menjilatinya setelah dia mengeringkannya dengan handuk. Aku pun menjulurkan lidahku kesana tapi bagian luarnya. Dia hanya tersenyum melihatku. Dengan jari tangan nya dia membuka bagian kewanitaan itu. Aku benar benar takjub melihat pemandangan kayak itu. Warnanya merah muda seperti sebuah bibir mungil. Setelah dia buka kemaluannya, lalu dia suruh aku supaya menjilatinya. Ada cairan sedikit yang keluar dari bagian itu rasanya asin tapi enak. Disuruh aku menyodok dengan kedua jariku, terasa sangat becek. Dia menyuruhku berhenti sejenak. Ketika dia menggosok gosok sendiri dengan tangannya dengan cepat lalu dia menyambar kepalaku dengan tangannya ditempelkan mukaku dihadapannya.
Seerr.. Serr.. bunyi air yang keluar dari vaginanya banyak sekali. Sambil berteriak plus mendesis lagi merem melek. Setelah itu dia jongkok, aku kaget ketika dia langsung menjilati kepala penisku. Di buka bagian kulup hingga kelihatan kepalanya.
“Kakak enggak jijik ya kan buat kencing” aku bertanya pada dia tapi dia terus mengulumnya maju mundur.
Sakit dan geli itu yang kurasakan tapi lama lama enak aku langsung rasanya seperti kencing tapi tidak jadi. Dia menggunakan sabun cair katanya biar agak licin jadi nggak sakit. Saking enaknya aku bagai melayang badanku bergetar semua. Setelah dibilas dia mengkulum penisku, semua masuk didalam mulutnya.

“Kak aku mau kencing dulu” aku menyela.
Setelah itu dia berbaring dilantai dia menyuruh bermain dengan kacang didalam vaginanya. Pertama aku tidak tahu, dia memberi tahu setelah dia sendiri membukanya. Aku sentuh bagian itu dengan kasar dia langsung menjerit dia mengajari bagaimana seharusnya melakukannya. Diputar putar jariku disana tiba tiba kacanga itu menjadi sangat keras.
Sekitar 5 menit aku bermain dengan jariku kadang dengan lidahku. Keluar lagi air dari vaginanya. Aku disuruh terus menyedotnya. Dia kayaknya sangat lemas lunglai. Setelah beberapa saat dia memegang penisku dan menuntunnya di vagina.
“Coba masukan anumu ke dalam sana pasti aku jamin enak banget rasanya” dia menyuruhku.
Dengan hati-hati aku masukkan setelah masuk aku diam saja. Dia menyuruh aku untuk menekan keras. Dan bless masuk semuanya dia memberi saran kayak orang memompa. Masuk-keluar.
“Acchc terus.. yang cepet.. ah.. ah.. ah..” dia mendesis, dia menggoyangkan pantatnya yang besar kesana kemari.
Tapi sekitar 3 menit rasanya penisku kayak diremas oleh kedua daging itu lalu aku ingin sekali pipis. Saat itu penisku kayak ada yang air mengalir. Dan serr.. seerrs air kencingku membanjiri bagian dalamnya. Setelah kelelahan kami pun keluar dia langsung pergi ke kamar masih keadaan bugil. Kemudian dia berbaring karena lelah, aku mendekatinya dan dia memelukku seperti adiknya, payudaranya nempel di mukaku. Setelah aku melihat wajahnya dia menangis. Lalu dia menyuruh aku pulang. Aku mengenakan pakaian dan pulang. Dia menyuruh merahasiakan kalau aku berbicara ama orang lain aku nggak boleh bermain ama adiknya.
Kami pun terus melakukannya sekitar 1 tahun tanpa ada siapa yang tahu. Sekitar aku kelas 1 SMP dia kawin ama temannya karena dia hamil. Ketika 2 minggu lalu (saat ini) aku bertemu dia bertanya masih suka main seperti dulu. Akupun hanya tertawa ketika aku tahu itu yang namanya sex dan aku ngucapin terima kasih buat kakak, itu adalah pengalamanku yang pertama. Buat pembaca aku masih punya cerita nyata yang tak kalah seru tunggu aja.

Aib Keluarga

Berikut akan saya ceritakan satu cerita nyata yang cukup membuat malu keluarga besar saya. Kejadiannya terjadi sekitar 6 tahun yang lalu. Ini adalah kisah affair antara saudara sepupu saya dengan salah satu tante saya juga yang sudah berkeluarga. Sengaja saya samarkan nama-nama yang terlibat dalam cerita saya ini karena sangat banyak saudara-saudara saya yang lain serta teman-teman atau tetangga di lingkungan rumah keluarga besar yang menyukai situs sumbercerita.com ini. Sehingga saya khawatir nama baik saudara-saudara saya yang sudah mulai normal akan kembali terkuak bila mengetahui cerita tentang siapa dalam kisah yang akan saya ceritakan ini..

Sebetulnya cerita detail antara sepupu dengan tante saya tersebut saya tidak tahu pasti, karena itu adalah rahasia mereka berdua. Ada beberapa bagian adalah rekaan saya sendiri. Tapi secara garis besar, cerita saya ini benar-benar mengikuti peristiwa yang sebenarnya terjadi.

Di salah satu sudut kota Bandung, berdiri cukup megah sebuah rumah yang sangat besar. Di dalamnya tinggal beberapa orang yang saling terikat hubungan keluarga. Mereka adalah kakek dan nenek, kita panggil saja mereka demikian, lalu keluarga Irwan, anak tertua, dan keluarga Detty, anak ketiga, serta keluarga Nani, anak bungsu. Kakek dan nenek sebetulnya mempunyai 6 orang anak. Hanya saja karena tiga anak yang lain kebetulan mempunyai rejeki yang agak mendingan dari tiga anak yang ikut tinggal sekarang, mereka bertiga bisa mempunyai rumah sendiri yang lokasinya berjauhan di daerah lain.
Irwan, 45 tahun, seorang karyawan swasta. Mempunyai istri Ida, 40 tahun. Mereka dikaruniai 2 orang anak, Ricky, 19 tahun, dan Hesti, 15 tahun. Detty, 38 tahun, mempunyai suami Marwan, 40 tahun, pegawai swasta. Dikaruniai satu anak, Rika, 17 tahun. Nani, 34 tahun, pegawai swasta, mempunyai suami, Ismu, 36 tahun. Dikarunia satu anak, Budi, 11 tahun. Kehidupan mereka berjalan normal. Hubungan mereka sebagai satu keluarga besar bisa dibilang baik. Memang sesekali terjadi konflik diantara mereka, tapi dengan segera masalah di antara mereka bisa diselesaikan dengan baik.

Nenek dan kakekpun tidak kelihatan pilih kasih kepada mereka semua. Mereka bisa bersikap adil, baik dalam hal kasih sayang maupun dalam bentuk materi. Ricky sebagai sepupu paling besar diantara mereka bisa bertindak dan berlaku tegas dalam melindungi adik-adiknya. Bahkan semua saudara sepupunya selalu bicara dan minta pendapat kepada dia bila ada masalah. Walaupun sikap Rickky kadang sangat cuek terhadap lingkungan. Ricky sangat menjaga semua adik sepupu perempuannya.

"Ki.. Aku mau minta pendapat kamu tentang cowok..." kata Rika.
"Mau nanya apaan?" kata Ricky.
"Kamu kenal si Juneadi, tidak?" tanya Rika.
"Tentu saja kenal. Anak-anak sini aku kenal semua. Emang ada apa?" tanya Ricky.
"Mm.. Dia kemarin bilang bahwa dia suka aku. Dia mau aku jadi pacar dia.. Gimana, Ki?" tanya Rika sambil menatap mata Ricky.
"Kamu suka dia, tidak?" tanya Ricky lagi.
"Dari fisik sih aku suka, tapi aku takut salah pilih..." kata Rika.
"Gini.. Bukannya aku melarang kamu untuk jalan dengan dia..." kata Ricky sambil menghisap rokoknya.
"Hanya saja yang aku tahu, Junaedi itu salah satu preman komplek sebelah. Yang lebih parah lagi, yang aku dengar katanya dia jadi pengedar juga..." lanjut Ricky.
"Aku sih terserah kamu saja.. Yang penting kamu pikir baik-baik resiko dan akibatnya nanti..." kata Ricky lagi.

Rika terdiam seperti berpikir.. Lalu Rika tersenyum kemudian dengan tiba-tiba mencium pipi Ricky.

"Terima kasih banyak.. Aku beruntung punya kakak kamu. Bisa kasih pandangan tanpa melarang sesuatu..." kata Rika sambil tersenyum manja.
"Karena aku sayang kamu..." kata Ricky sambil mencubit pipi Rika.
"Tahu tidak, mama pernah bilang bahwa kalau bisa aku cari pacar yang kayak kamu..." kata Rika.

Ricky mengerenyitkan dahinya.

"Emang tante Detty bilang apa tentang aku?" tanya Ricky penasaran.
"Mama bilang kalau kamu itu cakep, pintar, perhatian pada saudara, dan sangat melindungi adik semua.. Jangan geer kamu..." kata Rika sambil tersenyum.

Rickypun tersenyum.. Itulah salah satu bukti betapa sayangnya Ricky pada semua adiknya. Dan masih banyak lagi perhatian dan perlindungan Ricky terhadap keluarga. Keluarga besar itu sangat memuji dan membanggakan Ricky. Suatu hari keluarga besar itu sedang berkumpul membicarakan suatu masalah penting.
Detty yang tertawa lebar.
"Memangnya kamu lihat wanita yang berenang, suka lihat apa?" tanya Detty.

Ricky tersenyum, tak menjawab pertanyaan Detty.

"Jawab dong..." kata Detty sambil kakinya menendang pelan kaki Ricky.
"Ya lihat yang serba terbuka dong, tante..." kata Ricky cuek.
"Dasar nakal!" kata Detty sambil kembali menendang pelan kaki Ricky. Ricky tersenyum..
"Wanita dengan body seperti apa yang kamu suka, Ki?" tanya Detty.

Ricky tak menjawab, hanya menatap mata Detty sambil tetap mengunyah makanannya.

"Tidak usah malu dengan tante deh, Ki.. Bicara bebas saja dengan tante," kate Detty.
"Saya suka wanita dengan tubuh bagus seperti wanita itu tuh..." kata Ricky sambil menunjuk seorang wanita muda yang sedang berenang. Tubuhnya memang bagus dan mulus.
"Bagus amat selera kamu," kata Detty sambil tersenyum.
"Kalau dengan wanita yang sudah berumur, bagaimana?" kata Detty sambil menatap Ricky.
"Mm.. Saya tidak tahu," kata Ricky sambil tetap mengunyah makanannya.
"Saya belum pernah melihat tubuh wanita yang sudah berumur..." kata Ricky lagi cuek. Detty diam.
"Kalau menurut kamu, tante masih menarik tidak?" kata Detty serius.

Ricky diam sambil menatap Detty.

"Ayolah jawab jujur, Ki.. Biar tante tahu kekurangan tante apa..." kata Detty lagi.

Ricky tetap diam sambil menatap mata Detty.
"Tante sangat cantik.. Tubuh tante dari luar lumayan bagus..." kata Ricky serius. Detty terdiam.
"Maksud kamu dengan lumayan bagus apa?" tanya Detty lagi.
"Saya suka cara berpakaian tante. Modis. Itu sangat menarik," kata Ricky. Detty tersenyum.
"Kalau body tante?" tanya Detty lagi.
"Saya tidak tahu karena belum pernah lihat tubuh tante..." kata Ricky cuek.

Detty terdiam sambil lama menatap keponakannya itu..

"Kalau kamu sidah lihat body tante, kamu mau kan meberikan penilaian kamu dengan jujur?" tanya Detty.
"Ah, tante jangan bercanda.. Tidak mungkinlah..." kata Ricky sambil menghabiskan sisa makanannya di piring lalu minum. Detty tersenyum.
"Kita berendam air panas, yuk.. Sekalian mengistirahatkan badan..?" kata Detty mengagetkan perasaan Ricky.
"Ha! Tidak salah dengar nih? Masa sih kita berendam bersama? Malu dong..." kata Ricky sambil menatap Detty.
"Tidak usah malu dong, Ki.. Kita kan masih saudara. Lagian biar kamu bisa lihat body tante..." kata Detty ringan.
"Kamu nanti harus beritahu tante pendapat kamu tentang body tante..." kata Detty.
"Memangnya kita mau ngapain di dalam sana? Kan cuma berendam saja.. Yuk, ah..." kata Detty sambil bangkit lalu menarik tangan Ricky. Ricky serba salah. Tapi akhirnya Ricky menuruti kemauan Detty.

Sesampai di dalam ruangan berendam air panas, Detty tanpa ragu segera melepas seluruh pakaiannya sampai telanjang. Sementara Ricky hampir tak berkedip menatap tubuh telanjang Detty yang masih bagus walau sudah agak berumur.

"Ayo, Ki.. Buka pakaian kamu! Kita berendam bersama..." kata Detty.

Rickypun dengan malu-malu segera melepas pakaiannya.. Apalagi ketika tinggal celana dalam yang harus dibukanya. Ricky tampak malu.

"Yee.. Cepatlah buka dan masuk sini! Apakah harus tante yang bukain celana dalam kamu?" kata Detty sambil tersenyum.
"Sebentar dong..." kata Ricky sambil melepas celana dalamnya.

Ricky menutupi kontolnya yang masih sedikit ditumbuhi bulu dengan tangan, lalu masuk ke tempat berendam.

"Tidak usah malu begitu, Ki.. Biasa sajalah..." kata Detty sambil tersenyum.
"Iya tante..." kata Ricky sambil melepas tangannya yang menutupi kontol, lalu dia bersandar ke tepi kolam.
"Nah bagaimana body tante menurut kamu?" tanya Detty.
"Tubuh tante bagus..." kata Ricky pendek.
"Bagus kenapa?" tanya Detty lagi.
"Tubuh tante putih mulus.. Buah dada cukup besar.. Ramping..." kata Ricky sambil matanya turun melihat memek Detty yang ditumbuhi bulu yang tidak terlalu banyak.

Detty diam saja sambil menatap Ricky. Dibiarkannya mata keponakannya menjelajahi seluruh tubuh telanjangnya.

"Lalu apa lagi?" tanya Detty. Ricky tak menjawab.
"Saya menyukai tubuh tante.. Sexy.." kata Ricky. Detty tersenyum lebar.
"Kamu pernah memegang tubuh wanita?" tanya Detty.
"Belum.. Belum pernah..." kata Ricky sambil menatap Detty.

Detty kembali tersenyum sambil menghampiri Ricky. Hati Ricky jadi berdebar keras.. Tangan Detty lalu meraih tangan Ricky. Dibimbingnya tangan Ricky untuk menjamah buah dadanya.

"Ayo peganglah..." kata Detty.

Ricky dengan agak ragu memegang buah dada Detty. Dielusnya gundukan daging putih di dada Detty, lama-lama diremasnya buah dada Detty dengan pelan. Telunjuk Ricky mulai memainkan puting susu Detty. Detty tersenyum sambil merasakan desiran nikmat yang terasa di buah dadanya. Tak kuat menahan rasa yang ada, Detty lalu mencium bibir Ricky dengan hangat. Tangan Detty segera turun ke badan Ricky dan langsung memegang dan meremas kontol Ricky. Ricky seperti merasakan ada aliran setrum pada tubuhnya..

Tubuhnya bergetar sambil merasakan nikmatnya di remas kontol. Tanpa ragu lagi dibalasnya ciuman Detty dengan hangat pula. Tanga Ricky yang satu lagi mulai berani 

menyusuri tubuh Detty. Ketika mencapai pantat Detty, tangannya segera meremas pantat Detty yang bulat padat.. Kemudian segera tangannya berpindah ke depan.. Memek Detty diusap dan dielus. Jarinya segera menyusuri belahan memek Detty..

"Mmhh..." desah Detty sambil terus memagut bibir Ricky. Tak lama..
"Naik ke atas, Ki..." kata Detty.
"Duduk di pinggir kolam sini..." kata Detty lagi.

Ricky menurut. Segera dia naik ke pinggiran kolan, lalu duduk di pinggirannya. Detty langsung memegang kontol Ricky, lalu dikocoknya perlahan. Mata Ricky terpejam menahan nikmat. Tak lama mulut Detty segera melahap dan mengulum kontol Ricky sambil terus dikocok.

"Ohh.. Tantee.. Mmhh," desah Ricky sambil memegang kepala Detty.

Pinggul Rickky bergerak mengikuti hisapan dan jilatan Detty pada kontolnya. Setelah hampir beberapa belas menit Ricky diberi kenikmatan oleh mulut Detty.

Detty lalu berkata," Gantian, Ki.. Jilatin tante, ya.."

Ricky mengangguk dengan nafsu yang semakin besar. Detty segera keluar dari kolam lalu duduk di pinggi kolam. Kakinya dibuka lebar. Ricky lalu turun ke kolam, kemudian tak lama lidahnya sudah bermain di belahan memek Detty.

"Ohh.. Oohh.. Aahh..." desah Detty menahan nikmat. Pinggulnya sedikit bergoyang.
"Teruss, Kii..." desahnya lagi sambil matanya terpejam.
"Jilati ininya, Ki..." katqa Detty sambil jarinya mengusap kelentitnya. Lidah Ricky segera menjilati bagian itu.
"Ohh..." desah Detty agak keras.

Setelah beberapa menit..

"Ki, naik sini..." kata Detty sambil menelentangkan tubuhnya di lantai.

Kakinya mengangkang lebar. Ricky lalu keluar dari kolam., Kontolnya sudah sangat tegak dan keras.

"Cepat masukin sini, Ki.. Setubuhi tante..." kata Detty.

Ricky tanpa banyak cerita langsung mengangkangi tubuh Detty. Diarahkan kontolnya ke belahan memek Detty. Tangan Detty segera memegang dan menuntun kontol Ricky ke arah lubang memeknya.

"Tekan dan masukkan pelan-pelan, Ki..." bisik Detty.

Rickypun segera melakukan apa yang diminta Detty. Tak lama, bless.. Ricky merasakan suatu sensasi kenikmatan yang sangat luar biasa ketika kontolnya masuk ke memek Detty.

"Ohh..." desah Ricky.

Lalu dipompanya kontol keluar dan ke dalam memek Detty.

"Ohh.. Ohh..." keduanya mendesah bersamaan.
Enak, Ki..?" bisik Detty.
"Enak sekali tante..." bisik Ricky sambil mengecup bibir Detty.
Setelah beberapa lama..

"Lutut saya sakit, tante..." kata Ricky sambil menghentikan gerakannya, sementara kontolnya masih menancap di dalam memek Detty.
"Kena lantai, ya?" kata Detty. Ricky mengangguk.
"Kita sambil berdiri saya, Ki..." kata Detty.

Ricky segera mencabut kontolnya lalu berdiri. Detty juga segera bangkit lalu bersender ke dinding ruangan.

"Masukan kontol kamu, Ki..." kata Detty sambil mengangkat salah satu kakinya agar kontol Ricky mudah masuk.

Rickypun segera memasukkan kontolnya. Setelah kontol Ricky masuk memeknya, Detty menurunkan kakinya lalau berdiri dengan agak berjinjit mengimbangi tinggi tubuh Ricky. Ricky langsung mengeluarmasukkan kontolnya ke memek Detty.

"Ohh.. Enak sekali, Kii..." desah Detty. Detty menggerakan pinggulnya mengimbangi gerakan kontol Ricky. Dengan saling berpelukan mereka terus bersetubuh, sampai akhirnya tubuh Ricky mengejang, gerakannya makin cepat.. Setelah itu kontol Ricky didesakan ke memek Detty semakin dalam. Lalu.. Crott! Croott! Croott! Air mani Ricky tumpah di dalam memek Detty. Tubuh Ricky bergetar keras menahan nikmat.

"Ohh.. Tantee.. Nikmaatt..." desah Ricky sambil memeluk Detty erat, sementara kontolnya masih menancap di memek Detty.

Setelah kembali berendam untuk membersihkan diri, lalu berpakaian, mereka segera pulang ke Bandung. Di sepanjang jalan pulang, Detty dengan erat memeluk tubuh Ricky sambil sesekali tangannya memegang dan meremas kontol Ricky.

"Kamu hebat, Ki..." kata Detty.
"Kapan kita bisa begituan lagi, tante?" tanya Ricky.
"Kapan saja..." kata Detty sambil tersenyum lalu memeluk tubuh Ricky erat di atas motor.

Begitulah, entah sudah berapa puluh kali Detty telah bersetubuh dengan Ricky. Baik di rumah, di motel, dimanapun tiap ada kesempatan. Sampai suatu saat.. Sebetulnya pihak keluarga sudah sering mendengar kabar dari orang kalau Detty sangat akrab dengan Ricky, bahkan terlalu akrab. Bahkan ada yang bilang banyak yang melihat mereka keluar dari motel. Tapi keluarga tetap diam karena tidak ada bukti. Pernah mereka berdua ditanya oleh keluarga mengenai berita yang keluarga dengar dari orang, tapi mereka berdua dengan keras membantah..

Dalam suatu kesempatan, di suatu motel di pusat kota Bandung, Detty dan Ricky sedang asyik memacu birahi.. Saling cium, saling jilat, saling raba, saling remas, saling hisap.. Kontol Ricky keluar masuk memek Detty memberikan sensasi kenikmatan buat keduanya. Desahan dan jeritan kecil tanda kenikamatan kerap keluar dari mulut kedua orang yang masih terikat saudara itu.


Tiba-tiba ditengah kenikmatan yang sedang mereka rasakan terdengar suara pintu motel diketuk. Lama-lama terdengar makin keras.. Lalu mereka berdua berpakaian. Ketika pintu dibuka.. Irwan, Marwan, dan Ismu berdiri di depan pintu dengan wajah sangat buas. Tanpa banyak bicara Ricky langsung dipukuli oleh Irwan sampai babak belur tanpa ampun. Demikian juga dengan Detty, Marwan menyiksanya dengan penuh amarah. Teriakan minta ampun keduanya sudah tidak dihiraukan lagi.. Sampai akhirnya.. Marwan menceraikan Detty. Sedangkan Ricky sejak kejadian itu meninggalkan rumah sampai sekarang..